Tugas Epidemiologi Gizi
PENYAKIT KRETINISME
“KONSEP
DASAR TIMBULNYA PENYAKIT, RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT, SERTA TINGKAT PENCEGAHAN
PENYAKIT“
OLEH
NOVITA
AHRIANA
F1D2
11 103
PEMINATAN
EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
HALUOLEO
KENDARI
2013
KONSEP DASAR TIMBULNYA PENYAKIT
Konsep
Segitiga Epidemiologi
salah
satu konsep dasar timbulnya penyakit
adalah konsep segitiga epidemiologi. Penyakit Kretinisme dapat dipegaruh
3 hal dilihat dari konsep segitiga
epidemiologi, diantaranya :
§ Agent
Sebagai penyebab
penyakit kretinisme tersebut, berupa perubahan pada hormonal disebabkan
kuragnya hormone tyroid yang menghambat proses pertumbuhan. Selain itu juga
salah satu factor agent yang mempengaruhi penyakit kretinisme adalah masalah
defisiensi zat gizi yakni kurang mengkonsumsi iodium.
§ Host
Penjamu utama yang
menjadi faktor resiko terjadinya penyakit kretinin adalah pada anak-anak,
bahkan biasanya di dapatkan pada anak-anak dari awal kelahiran, hingga memasuki
tahap selanjutnya yaitu pada memasuki usia dini atau usia dewasa. Host yang
rentang diakibatkan karena kekurangan iodium dimana mampu meningkatkan hormone
tiroid guna dalam proses pertumbuhan.
§ Environment
Factor penunjang
terjadinya penyakit daiantaranya :
o
Factor lingkungan fisisk berupaka
keadaan geografinya ( Daerah pegunungan dimana
tingkat iodium dalam tanah dan air sanga trendah ).
o
Factor lingkungan social
ekonomi yang berupa pekerjaan serta perkembangan ekonomi yang rendah sehingga
tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi tertama dalam memenuhi kebutuhan zat iodium
tersebut. Selai itu juga berpengaruh pada tingkat pendidikan yang rendah
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Kretinisme
adalah suatu kelainan hormonal pada anak-anak yang terjadi akibat kurangnya
hormon tiroid . Penderita kelainan ini mengalami kelambatan dalam perkembangan
fisik maupun mental. Berikut ini, riwayat alamiah penyakit kretinisme anatara
lain :
1. Periode
Pre pathogenesis
Dilihat
dari segitiga epidemioliginya dimana adanya interaksi antar agent, host, dan
environemntnya. Pada agent yang mana timbulnya suatu penyakit kretinisme karena
kurang zat gizi pada mineral yakni pada kekurangan iodium , sehingga
berpengaruh pada penjamu ( host ) yang rentang terkena peanyakit kterinisme
karena kekurangan produksi hormone dalam tubuh. Selain itu, penyakit kretinisme
juga dipengaruhi oleh lingkungan, diantaranya lingungan fisik serta lingkungan
social ekonominya.
2. Periode
Patogenesis
Subklinis
§ Iodium darah kurang dari normal (dapat di tes melalui urin)
§ Penurunan sintesis hormon tiroid mempengaruhi produksi hormone
pertumbuhan
§ Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme
sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun.
Klinis
Secara klinis dapat
dilihat seperti :
§ Gangguan perkembangan fisik (cebol)
§ Bibir tebal
§ Lidah tebal
§ Bicara terbata-bata
§ Jarak antara kedua mata lebih besar
§ Kulit kasar dan kering
§ Warna kulit agak kekuningan dan
pucat
§ Kepala besar
§ Muka bulat (moon face)
§ Pertumbuhan tulang terlambat
§ Hidung besar dan pesek
§ Tumbuh gigi terlambat
Anak-anak penderita kretin ini biasanya mengalami
gangguan pencernaan, pendengaran, dan kemampuan berbicara. Bila kelainan ini
terjadi sebelum usia dua tahun, biasanya anak mengalami keterbelakangan mental
untuk selamanya. Bila munculnya kelainan ini pada umur setelah dua tahun, anak
hanya mengalami kelambatan pertumbuhan dan perkembangan fisik.
Kelainan ini diobati dengan
pemberian hormon tiroid. Hormon diberikan tiap hari secara terus-menerus. Bila
kelainan muncul sebelum usia dua tahun, pengobatan ini tak dapat memperbaiki
keterbelakangan mental yang ditimbulkannya.
3. Periode
Konvalesens ( Tahap Penyakit Akhir )
§ Sembuh
total ( dilakukan upaya lebih awal sebelum terjadinya penyakit dengan
pemeriksaan diagnostic penunjang )
§ Sembuh
tapi cacat ( cacat mental biasa bersifat permanen )
§ Meninggal
( bila tidak segera ditangani )
TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT
Penyakit
Kretinisme dapat dicegah melalui tingkat pencegahan penyakit ( level dan clark
). Ada lima tingkat pencegahan penyakit diantaranya :
1. Promosi
Kesehatan ( Health Promotion )
·
Memberikan Pendidikan kesehatan pada masyarakat untuk
merubah perilaku khususnya pada ibu
hamil, yaitu dianjurkan mengkonsumsi kebutuhan pangan yang mengandung kalori, protein, vitamin dan mineral..
·
Pemberian Nutrisi yang sesuai dengan
standard tumbuh kembang seseorang terutama pada anak-anak dibawah 6 tahun.
·
Promosikan bahan pangan yang kaya
kandungan iodium, salah satunya adalah hasil tangkapan laut ( ikan ). Karena
ikan memiliki kandungan iodium yang tinggi.
2. Perlindungan
umun dan khusus terhadap penyakit ( Spesific Protection )
·
Pada ibu hamil biasanya dilakukan
pemberian suplemen yodium untuk merangsang produksi hormone, serta membantu
tumbuh kembang pada janinnya.
·
Pemberian Suplementasi iodium pada
anak-anak, khusus pada anak-anak 1-2 tahun.
·
Mengurangi konsumsi makanan
yang mengandung zat goitrogenik.
·
Fortifikasi bahan pangan dengan
pemberian iodium, misalnya : garam beriodium.
3. Penegakkan
Diagnosa Secara Dini dan Pengobatan yang Cepat dan Tepat ( Early Diagnosis and
Prompt Treatment )
·
Memberi makanan
dengan nutrisi simbang.
·
Pengawasan yang cermat pada penderita.
·
Pemberian Iodium secara bertahap hingga
kadar Iodium darah kembali normal.
4. Pembatasan
Kecacatan (Disability Limitation )
·
Kelainan ini diobati dengan pemberian
hormon tiroid. Hormon diberikan tiap hari secara terus-menerus , dapat di
berikan pada anak - anak sebelum umur 2 tahun, untuk menghambat terjadinya
penyakit kretinisme tersebut.
·
Dilakukan
Pemeriksaan Fisik, guna mencegah dampak lain yang ditimbulkan dari penyakit
kretinisme tersebut, adapun pemeriksaan fisik anatar lain :
Ø Antropometri (TB, BB, Lingkaran
Kepala, Lingkaran dada, panjang lengan, panjang kaki)
Ø Ukur TB dan BB ayah, ibu dan
saudara-saudaranya
Ø Head to toe
Ø Pemerisaan neurologis
Ø Pemeriksaan pendengaran
Ø Tes IQ menggunakan teori perkembangan
Denver
5. Pemulihan Kesehatan (Rehabilitation )
·
Dilakukan penyuluhan serta usaha-usaha
yang harus tetap dilakukan seseorang pada penderita kretinisme.
·
Mengusahakan dialukan upaya-upaya baik
itu dalam rehabilitasi social, dimana penderita yang telah cacat mampu
mempertahankan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar